Soal Isu Gizi Buruk di Pelalawan, Ini Respon Kadiskes


PELALAWAN (gardasatu) - Masih adanya kasus gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Pelalawan khususnya Kota Pangkalan Kerinci dikabarkan salah satu media baru-baru ini. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Asril, M.Kes, berterima kasih atas informasi tersebut.

Namun menurut pihaknya sejauh ini belum ditemukan adanya penderita gizi buruk di Kabupaten Pelalawan sesuai kriteria dan data yang diterima.

"Tentu ini kita apresiasi atas informasi tersebut. Namun yang bisa memvonis terpapar gizi buruk itu ahli gizi, sementara dari data yang ada dari kriteria berdasarkan Permenkes belum ada kita temukan," terang Kadiskes Pelalawan, Asril SKM, M.Kes, Senin (24/7/2023).

Dia mengatakan, mengenai rumor yang beredar bahwa masih ditemukannya gizi buruk dengan kapasitasnya saat ini, pihaknya bisa memastikan sesuai data setiap ahli gizi yang ada di Puskesmas di daerah ini, tak ditemukan hal tersebut. Bahkan dari kriteria yang bisa divonis gizi buruk dibawah umur 5 tahun atau Balita, sejauh ini belum ada ditemukan sesuai kriteria tersebut oleh pihak Dinas Kesehatan Pelalawan.

"Belum ada, yang di Puskesmas Berseri Kerinci Timur, jelas pada kriteria anak tersebut sudah berumur 7 tahun. Sebelumnya Posyandu di sana sudah aktif sejak Tahun 2017 lalu. Sampai saat ini masih berjalan normal, dan data yang kami terima dalam keadaan gizi yang baik dan normal," beber Asril.

Selain itu, tambahnya, untuk abang dari anak 7 tahun, itu selama ini diketahui sebagai anak yang berkebutuhan khusus atau hiperaktif dan sudah memasuki umur 12 tahun berjalan.

"Kira-kira faktanya seperti itu lah tapi kita atensi juga soal ini, apalagi baru-baru ini kita mendapat penghargaan kota layak anak, tentu ini prioritas juga," tukasnya.

Senada dengan itu, Wakil Bupati Pelalawan, Nasarudin, saat  menanggapi rumor yang beredar bahwa adanya anak yang terpapar gizi buruk di Wilayah Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan-Riau tersebut.

"Sudah di cek, berkebutuhan khusus, dan kurang mampu, lagi di tindak lanjuti oleh OPD terkait," terang Wabup.