Pekan Kedua Maret Diperkirakan Bisa Dilintasi



PEKANBARU (GARDASATU.COM) - Meskipun sudah diresmikan sejak 14 Februari lalu. Namun saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau belum kunjung bisa membuka jembatan Alamuddin Syah atau Marhum Bukit. Pasalnya, hingga saat ini Pemprov Riau masih menunggu sertifikat layak operasi dari Kementerian PUPR.
 
Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Jembatan dan Jalan Dinas PUPR, Yunnas Haris mengatakan, pihaknya akan langsung membuka jembatan untuk dilewati masyarakat umum setelah mendapatkan sertifikat layak dari Kementerian PUPR.
 
“Diperkirakan pekan kedua Maret ini sudah bisa dilewati. Karena kami juga ingin secepatnya, karena kalau untuk fisiknya tidak ada masalah lagi. Saat ini kami masih menunggu sertifikat layaknya, informasi terkahir, sedang dipersiakan administrasinya di kementerian,” katanya.
 
Lebih lanjut dikatakannya, proses penerbitan sertifikat layak di Kementerian PUPR memang sempat terkendala akibat adanya mutasi sejumlah pejabat. Sehingga ada beberapa jabatan yang berganti dengan pejabat yang baru. Mutasi di tubuh Kementerian PU ini pun berimbas terhadap penyelesaian sejumlah administrasi, termasuk sertifikat layak.

 “Di kementeran kemarin ada pertukaran jabatan, ada mutasi, itulah sekarang yang sedang di susun. Dalam pekan kedua bulan ini kita perkirakan keluar sertifikatnya. Begitu sertifikatnya keluar, kita langsung buka,” ujarnya.
 
 Sementara itu, untuk infrastruktur pendukung Alamuddin Syah, seperti lampu jalan dan anggaran peningkatan kualitas aspal baru akan dianggarkan pada APBD 2020. Pasalnya, jalan menuju jembatan dari arah Kecamatan Rumbai Pesisir memang saat ini belum dilengkapi lampu jalan. Karena pada 2018 lalu, pihaknya fokus pada penganggaran fisik bangunan jembatan.
 
 “Dana untuk pemasangan lampu jalan tahun ini belum ada. Kemungkinan baru akan kami usulkan pada APBD 2020 mendatang, karena saat ini kami fokus penyelesaian fisik jembatan,” katanya.

Selain lampu jalan, lanjut Dadang, pada APBD 2020 pihaknya juga menganggarkan dana untuk pemeliharaan jalan di sisi Kecamatan Rumbai Pesisir. Pasalnya, karena kondisi lahan di atas jalan tersebut adalah lahan gambut, sehingga jalan di atasnya akan berpotensi mengalami deformasi atau perubahan permukaan muka jalan dari profil aslinya.
 
“Saya katakan bisa terjadi deformasi karena contohnya di Jalan Yos Sudarso juga sudah beberapa kali dilapis jadi bergelombang juga. Untuk itu, akan dianggarkan juga untuk pemeliharaan jalan di sisi jembatan tersebut,” ujarnya. (mkc)