Jasad Kakek Ditemukan Mengapung di Danau



PANGKALAN KERINCI (Gardasatu.com) - WARGA Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, Kecamatan Pangkalan Kerinci, mendadak menjadi heboh. Pasalnya, sesosok mayat pria tua bernama Suripno (76) ditemukan terbujur kaku mengapung di atas danau di areal perkebunan kelapa sawit KUD Tuah Negeri, Senin (11/2) sekitar pukul 10.00 WIB.

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian kakek tersebut. Namun kuat dugaan kematian pria tua warga kompleks perkantoran Bhakti Praja Kabupaten Pelalawan yang telah lima hari dinyatakan hilang ini, akibat kelelahan mengingat kondisi fisik yang sudah tidak muda lagi serta penyakit pikun yang dialaminya.

Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan melalui Kapolsek Pangkalan Kerinci Kompol Usril SH ketika dikonfirmasi Riau Pos, Selasa (12/2) kemarin membenarkan adanya penemuan sesosok mayat pria berusia 76 tahun yang ditemukan mengapung di atas danau di areal perkebunan kelapa sawit KUD Tuah Negeri, Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat. 

"Ya, setelah dilakukan evakuasi dan divisum oleh tim medis RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dan berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Rumah Sakit milik Pemkab Pelalawan tersebut, korban meninggal dunia akibat kelelahan. Sedangkan jenazah korban telah kita serahkan pada pihak keluarga pada Senin (11/2) sore lalu untuk dapat segera dikebumikan," terang Kapolsek.

Dijelaskan Usril, bahwa penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Anto yang saat itu tengah asik memancing di danau di areal perkebunan kelapa sawit KUD Tuah Negeri Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat Kecamatan Pangkalan Kerinci. Namun, tiba tiba pemancing ini melihat ada sesosok mayat dalam keadaan telungkup dengan wajah sudah membengkak dan mengeluarkan bau busuk, mengapung di atas permukaan air di danau areal KUD Tuah Negeri itu.

"Atas penemuan tersebut, maka saksi mata ini langsung melaporkannya kepada tim Satreskrim Polsek Pangkalan Kerinci yang langsung turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi. Hanya saja, kita cukup kesulitan untuk melakukan evakuasi, mengingat kondisi tubuh korban yang diduga telah tiga hari meninggal dunia ini sudah lunak akibat terendam air. Sehingga jasad korban terpaksa dievakuasi dengan cara menggotongnya menggunakan kantong jenazah dari danau menuju daratan. Dan selanjutnya jasad korban divisum di RSUD Selasih kemudian diserahkan kepada pihak keluarga korban," ujarnya.

Ditambahkannya, bahwa berdasarkan pengakuan anak korban bernama Elliyani Dalimunthe, sebelumnya pihak keluarga korban telah melaporkan orangtuanya yang telah dinyakan hilang atau tidak diketahui keberadaannya sejak 6 Februari lalu. Dimana korban telah mengalami penyakit pikun akibat faktor usia. Hanya saja, pihak keluarga korban sangat terkejut sekali telah menemukan dan melihat orangtuanya untuk terakhir kalinya dalam kondisi tidak bernyawa. (boc)