Minta Oleh Oleh ke Plt Gubernur

Camat Sukajadi Yuliarso Tamengkan Wartwan


Bidikonline.com - Nama wartawan tercoreng lagi. Camat Sukajadi Yuliarso melontarkan sebuah pernyataan dihadapan Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Kamis, (5/6) saat Rapat Koordinasi. Dia mengatakan bahwa dirinya sering didatangi warga dan wartawan dan mereka meminta uang.

Wartawan senior Drs PH Sitompul ketika ditanya www.realitaonline.com Sabtu, (6/6) menilai sikap Camat Sukajadi Yuliarso tidak etis melaporkan hal tersebut di depan seorang Gubernur. Bila uang operasional camat tidak cukup, ya laporkan dan usulkan kepada walikota. Jangan mengkambinghitamkan wartawan. Tugas wartawan itu mulia. Tugasnya adalah untuk mengkonfirmasi sumber tentang sebuah berita. Si wartawan hanya berhak bertanya kepada si sumber. Bila si sumber tidak mau menjawab itu haknya. Kalau pun pak Camat memberikan amplop kepada wartawan setelah wawancara, itu wajar-wajar saja dan tak perlu digembor-gemborkan kesana-kemari terlebih kepada gubernur. Itu rahasia anda, katanya.

"Pak Camat tidak boleh omong begitu. Jangan coba-coba berspekulasi dengan wartawan, berbahaya. Tidak ada yang 'kebal' dengan wartawan. Kalau anda merasa diperas oleh wartawan tertentu laporkan saja ke polisi, tidak masalah, itu pidana," tandanya dan menambahkan dirinya merasa tersinggung karena tidak pernah mendatanginya apalagi meminta uang.

"Meminta maaf boleh-boleh saja. Bukan itu intinya. Yang penting dia harus tahu dan sadar untuk berbicara tentang wartawan di kemudian hari,itu saja," kata Pak Peha.

Yuliarso Tamengkan Wartwan
Ada hal unik saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri) bersama Camat se-Riau, Kamis (4/6/2015) lalu di gedung daerah. Camat Sukajadi, Yuliarso curhat kepada Plt Gubernur, Arsyadjuliandi Rachman perihal sering diminta uang oleh warga dan wartawan.

Yuliarso mengaku kepada Plt Gubri saat ini mengalami kesulitan karena tidak ada lagi bantuan operasional Camat. Sementara menurutnya setiap hari dirinya harus bertemu warga dan wartawan.

"Biasanya, kami kalau sudah pulang acara rakor, wajah kami cerah pak, tapi sekarang ini tidak lagi," sebutnya saat Rakor berlangsung.

Pasalnya, di Kecamatan dirinya selalu bertemu dengan warga yang belum makan dan meminta uang kepadanya. Ditambah lagi setiap hari harus bertemu wartawan.

"Setiap hari jumpa warga dan wartawan Pak Plt Gubernur, jadi mohonlah pak Plt Gubernur ada oleh-oleh untuk warga di Kecamatan kami," sebutnya.

Yuliarso saat dikonfirmasi lagi, Jumat (5/6/2015) mengaku salah dengan pernyataan yang dilontarkan ke Plt Gubri. Dia mengaku tidak bermaksud menyebut wartawan dan warga meminta uang padanya.

"Nggak ada itu. Maksudnya saya mentraktir kawan-kawan wartawan. Saya ralat, kemarin saya itu maksudnya mentraktir kawan-kawan pers," sebutnya.

Ditanya wartawan mana yang sering datang ke kantornya, dia mengatakan tak perlu diperjelas wartawan dari mana. "Saya ralat itu oknum wartawan. Itu saya ralat itu bang, salah saya bang," ujarnya. (roc/hrc/boc)