PEKANBARU (gardasatu) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru masih terus mensosialisasikan penggunaan kartu Brizzi sebagai alat pembayaran non tunai bus Trans Metro Pekanbaru (TMP).
Kepala Dishub Kota Pekanbaru Yuliarso melalui Kepala UPT Bus TMP Sarwono menyebutkan, saat ini pengguna jasa bus TMP masih ada yang belum menggunakan kartu Brizzi.
"Karena memang masyarakat belum terbiasa (dengan pembayaran non tunai)," ucapnya, Jumat (20/10).
Selain penggunaan kartu Brizzi, kata Sarwono, pihaknya juga meminta BRI selaku penyedia kartu Brizzi agar mensosialisasikan tempat pembelian saldo kartu Brizzi.
“Artinya, dimana beli ataupun top up untuk mengisi saldo kartu Brizzi adalah tugas dari BRI. Itu sudah kita minta tolong kepada BRI untuk sosialisasi ataupun iklan-iklannya, seperti di BRI Link, Indomaret maupun Alfamart," ucapnya.
Dengan demikian, nantinya diharapkan pengguna jasa bus TMP bisa kembali meningkat. Sebab, sejak penerapan kartu Brizzi terjadi penurunan jumlah penumpang hingga berdampak terhadap pendapatan.
"Kalau pendapatan gak jauh sih (berkurang). Kalau biasanya Rp20 juta, kini paling Rp16 juta per hari. Itu tidak masalah kalau pendapatan berkisar segitu," ujar Sarwono.
Seperti diketahui, Pemko Pekanbaru dan BRI menjalin kerjasama penggunaan kartu Brizzi sebagai alat pembayaran non tunai bus TMP. Penggunaan Brzzi sendiri dilaunching Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasutian pada HUT ke-239 Pekanbaru 23 Juni 2023 lalu. (Kominfo)
PEKANBARU (bidikonline) - Bangunan SDN 83 Pekanbaru terbakar hebat pada, Selasa (17/10) malam. Akibatnya kebakaran menghanguskan sebagian besar bangunan sekolah.
Ada rencana perbaikan sekolah itu bakal dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru. Rencananya perbaikan sekolah pasca kebakaran menggunakan anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT) pada APBD Kota Pekanbaru tahun 2023.
"Kita sudah laporkan ini ke pak PJ wako dan pak sekda, untuk jangka menengah perbaikan bakal mengunakan anggaran BTT," papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal
Dirinya berharap masih ada waktu menggunakan anggaran dari BTT. Apalagi akhir tahun 2023 hanya tinggal dua bulan lagi.
"Kalau tidak bisa, ya kita masukkan ke APBD murni tahun 2024," ulasnya.
Jamal menyebut bahwa total ada delapan ruang kelas yang terbakar. Seluruh ruang kelas itu tidak bisa lagi digunakan sehingga harus dirubuhkan konstruksinya.
Ada enam kelas meubelernya masih dalam dalam kondisi baik. Ia menyebut kelas di lantai dua itu mengalami kerusakan di bagian atap sehingga harus direhab.
"Nanti kita buat rehab bagian atap dan loteng, pengerjaannya sekitar dua bulan, agar enam lokal itu bisa digunakan," terangnya.
Jamal menyebut bahwa saat ini para murid dari SDN 83 Pekanbaru terpaksa pindah belajar ke sejumlah sekolah. Mereka belajar sementara di SDN 29 Pekanbaru, SDN 66 Pekanbaru dan SDN 67 Pekanbaru.
Dirinya mengaku sumber api yang memicu kebakaran bangunan sekolah itu masih belum jelas. Ia menyebut untuk informasi sementara dari warga sekitar karena kabel listrik yang di belakang sekolah putus menjalar ke kayu pohon dekat aula sekolah. (Kominfo)*
Komentar Anda :