Temui Warga Kuala Kampar,
Bupati Zukri Terobos Hujan, Sepeda Motor Nyaris Masuk Parit
Senin, 21-02-2022 - 16:48:23 WIB
PELALAWAN (gardasatu) - Bupati Palalawan H Zukri Misran didampingi sang istri Sella Pitaloka, melakukan serangkaian kunjungan kerja ke Kecamatan Kuala Kampar selama dua hari, terhitung Jumat dan berakhir Sabtu (20/2/2022).
Berbagai rangkaian kegiatan dilakukan diantaranya, meresmikan kantor Lurah Teluk Dalam, Musrengbang RKPD Kecamatan Kuala Kampar, melihat kondisi pelabuhan, hingga pertemuan melibatkan tokoh masyarakat dan Kepala Desa yang ada di Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau tersebut.
Tak ketinggalan, Zukri juga menyempatkan diri menutup pertandingan grand final sepakbola Desa Tanjung Sum. Menariknya, ia pun didaulat ikut bermain di salah satu tim. Agenda terakhir adalah menghadiri panen raya padi unggul lokal nasional, di Desa Sei Solok.
Dimana tahun ini, potensi panen raya padi di berbagai desa di Kecamatan Kuala, Kampar berkisar kurang lebih 3.000 hektare.
Ada yang kejadian menarik saat rombongan bupati menuju lokasi panen raya padi ini. Sebab lokasi hanya bisa ditempuh menggunakan sepeda motor dari ibu kota kecamatan Pulau Mendol tersebut yakni Teluk Dalam. Atau tepatnya tempat bupati beserta rombongan menginap selama kunjungan kerja, yakni mess Pemda bernama Mess Penghulu Jogel, yang berada di depan kantor Camat.
Beruntung Pemerintah Kecamatan Kuala Kampar saat itu sudah mempersiapkan puluhan sepeda motor menuju lokasi acara, yang jika ditempuh dengan kondisi normal kurang lebih satu jam. Sepeda motor di kampung ini rata-rata bernomor polisi Provinsi Kepri yakni seri BP. Puluhan sepeda motor inilah yang mengangkut rombongan menuju lokasi acara panen padi raya.
Bupati Zukri yang mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Nmax terlihat memboncengi sang istri Sella Pitaloka. Sebelum bertolak cuaca terlihat cerah. Hanya saja beberapa saat dalam perjalanan awan gelap dan gerimis pun mulai turun. Separuh perjalanan bupati Zukri memutuskan singgah melihat kondisi rumah Kades Tanjung Sum mengalami musibah kebakaran hebat. Saat itu bupati Zukri didampingi Plt Kadis Sosial Erwin Rommel menyerahkan sidikit bantuan. Kepada Kades ia meminta bersabar dalam mendapatkan ujian ini.
Ia pun melanjutkan perjalanan. Hujan yang tadinya hanya gerimis kali ini benar-benar lebat. Bahkan, beberapa rombongan yang terlanjur duluan berangkat sempat berhenti berteduh di rumah-rumah warga seraya menunggu bupati. Rombongan ini berharap bupati berhenti bersama hingga hujan reda.
Harapan ini justru terbalik. Bupati Zukri memberikan sinyal tetap lanjut tancap gas menerobos hujan lebat. Ia tidak ingin mengecewakan masyarakat yang menghadiri panen raya padi di Desa Sei Solok yang sudah terlanjur lama menunggu kehadiran dirinya.
Kondisi jalan yang licin ditambah lagi semenisasi merupakan akses utama desa banyak yang rusak, patah-patah, Bupati Zukri tampak konsentrasi menikmati perjalanan. Alhasil, satu sepeda motor yang ditunggani Kabag Protokoler, Erhas terjungkal. Beruntung ia bersama penumpang yang merupakan fotografer bupati tidak alami cedera.
Berselang beberapa saat kemudian, justru giliran sepeda motor Bupati Zukri memboncengi istri terjungkal, keluar badan jalan. Alhasil nyaris keduanya terhempas di jalan. Jika saja bupati Zukri tidak konsentrasi dengan medan jalan ekstrem keduanya dipastikan tercebur masuk dalam parit bermandikan air berwarna hitam.
Begitu selamat dari celaka, Bupati Zukri mengganti sepeda motornya, dari awalnya Nmax menjadi jenis Trexker. Ia melanjutkan perjalanan berboncengan sama dengan sang istri.
Selama perjalanan hanya sebagian kecil saja jalan poros di Desa Tanjung Sum yang nyaman dilewati, begitu juga jalan seminisasi di Desa Sei Solok. Padahal jalan ini merupakan akses utama transportasi produksi pertanian dan orang.
Kondisi semenisasi yang terjelek adalah terdapat patah-patahan semenisasi. Patahan ini membentuk jebakan. Jika tidak teliti maka pengendara akan celaka.
Terkait kondisi jalan utama ini kata bupati Zukri menjadi perhatian Pemda Pelalawan. Skema penanganannya adalah dilakukan upaya-upaya penimbunan.
"Kita juga sangat menyayangkan selama ini, tak tuntasnya, jalan-jalan poros menghubungkan antar desa di Pulau Penyalai. Kepemimpinan kami hanya waktu 3,5 tahun tapi yakinlah ini menjadi perhatian serius kita. Skema awal adalah melakukan penimbunan, setelah keras baru seminisasi, sehingga kondisi semenisasi tidak patah-patah seperti sekarang ini," ungkap bupati Zukri.
Terkait begitu besarnya, potensi padi di Kuala Kampar namun dihadapkan persoalan masalah pemasaran oleh para petani. Ia berharap kepada BUMD Tuah Sekata untuk membeli padi para petani dengan harga pasaran. Sementara di Pemda Pelalawan sendiri dirinya sudah membuat kebijakan seluruh pegawai negeri maupun pegawai honorer harus mengkonsumsi beras dari Kuala Kampar.(ckp)
Komentar Anda :