Pemkab Kuansing Identifikasi dan Audit Kasus Resiko Stunting


TELUKKUANTAN (gardasatu) - Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, melakukan identifikasi Audit Kasus Stunting, guna memastikan penurunan angka stunting di Kuansing, Kamis (21/9/2023) kemarin Aula kantor Camat Kuantan Hilir.

Tujuan audit kasus stunting untuk mengidentifikasi resiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran, mengetahui resiko terjadinya stunting sebagai upaya dan pencegahan juga perbaikan.

Serta menganalisis faktor resiko kasus stunting pada baduta/balita stunting sebagai upaya pencegahan, penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus yang serupa juga memberikan rekomendasi penanganan kasus.

Dari hasil audit kasus stunting, nantinya akan diperoleh hasil dan catatan untuk memastikan penurunan angka stunting, sehingga kedepannya Kuansing Zero New Stunting bisa terwujud.

Ketua Tim Audit Stunting Kuansing Kadis BP2KBP3KB Drs. Rustam juga menyebutkan dari tahapan rapat persiapan identifikasi kasus stunting pada audit kasus stunting disepakati 2 lokus Desa Simpang Tanah Lapang dan Kepala Pulau.

"Seperti kita ketahui sebelumnya di Kuantan Hilir ada terindikasi 20 kasus stunting," katanya.

Lebih lanjut Drs Rustam menyampaikan Diseminasi Audit Stunting sasaranya Yaitu Balita, batita ,Catin,Ibu Hamil dan Pasca Salin.

sementara itu untuk penanganan pencegahan dan penurunan stunting ada pakar sesuai dengan bidangnya, seperti ahli gizi.

“Hasil rekomendasi dari Tim Pakar akan dituangkan untuk tindak lanjut yang kemudian disampaikan kepada pemkab dan ditindak lanjuti dan dari hasil tadi banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi terkait dengan stunting, terutama dari pola asuh,” terangnya.

Drs. Rustam juga berharap terkait sasaran dengan resiko tinggi, sosialisasi tingkat desa dapat untuk meningkatkan komitmen perangkat desa untuk pencegahan dan pengurangan stunting yang dapat menjadi prioritas utama di tahun 2023.

Kemudian untuk kegiatan edukasi posyandu yang belum diikuti oleh masyarakat dapat lebih optimal sehingga bisa memaksimalkan dan meningkatkan strata posyandu dan juga Kerjasama stakeholder.*