Menpar Tetapkan Pacu Jalur sebagai Iven Kharisma Budaya Nusantara


TELUKKUANTAN ( gardasatu ) - Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menetapkan tradisi Pacu Jalur sebagai Iven Kharisma Budaya Nusantara tahun 2023.

"Kita patut berbangga sebagai masyarakat Kuansing, ditetapkannya Pacu Jalur sebagai Iven Kharisma Budaya Nusantara," kata Bupati Kuansing, Drs. H. Suhardiman Amby, Ak. MM saat pembukaan Pacu Jalur Tepian Narosa di Lapangan Limuno Telukkuantan, Rabu (23/8/2023)

Bupati menyampaikan Pacu Jalur merupakan warisan budaya yang telah berusia ratusan tahun hingga kini masih lestrari di sepanjang aliran sungai Kuantan dan Indragiri.

Pacu Jalur tahun 2023 kata Bupati mengusung tema festival kebudayaan, yang menghubungkan nilai kekerabatan silaturahmi, kekeluargaan, persaudaraan dan persatuan.

"Pacu bukan hanya sekedar sebuah perlombaan tapi ada filosofi yang lebih tinggi dari itu, terutama nilai persatuan," ungkap Bupati dihadapan ribuan masyarakat Kuansing, disambut tepuk tangan bergemuruh.

Bicara budaya Pacu Jalur ungkap Bupati tidak hanya sekedar gelaran budaya secara seremonial, tapi juga menumbuhkan potensi sosial ekonomi bagi masyarakat dalam bidang UMKM.

Terkait potensi ekonomi yang dipaparkan Bupati, berdasarkan data yang dirilis Dinas Pariwisata Provinsi Riau, pada tahun 2022 dalam helat yang sama perputaran uang di Kuansing, mencapai 91 miliar rupiah.

Sehingga untuk menggali potensi ini, pemerintah daerah telah mengagendakan pelaksanaan Pacu Jalur setiap bulan dilaksanakan dihari libur Sabtu dan minggu. Rencana ini juga untuk menggaet turis domestik dan mancanegara.

"Hingga nantinya eksposnya bisa menembus belahan dunia," ungkap Bupati.

Senada dengan Bupati Kuansing, Kementerian Pariwisata bidang animasi dan kepariwisataan Muhammad Amin, membenarkan bahwa budaya Pacu Jalur ditetapkan sebagai Kharisma Iven Budaya Nasional karena memiliki nilai filosopi yang sangat tinggi.

"Dari 291 Kharisma Iven Budaya Nusantara yang bersaing di seluruh Indonsesia, Pacu Jalur Kuansing, masuk kategori Budaya Nusantara, dengan tingkat dukungan 32 persen sebagai Iven terbaik di Indonesia," beber Muhammad Amin.

Budaya ini menurutnya berdampak sosial ekonomi kepada masyarakay baik secara langsung maupun tidak langsung. Di Eropa sendiri sejumlah potensi ekonomi tumbuh  banyak melalui Iven.

"Seperti di Amerika dan negara Eropa, potensi ekonomi ini tumbuh melalui Iven-Iven yang diselenggarakan. Ini pun kami lihat berlaku di Indonesia," ungkap Muhammad Amin.

Muhammad Amin, memuji kemasan budaya yang dimiliki masyarakat Kuansing, karena menyimpan nilai-nilai yang luhur begitu luar biasa dan tetap lestari hingga kini.*