Pemkab Rohul Sulap Gedung Dharma Wanita Jadi Tempat Isolasi Terpusat





ROHUL (Gardasatu) - Melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Rokan Hulu, membuat tingkat keterisian Rumah Sakit Rujukan covid-19 di daerah tersebut kini meningkat tajam. Lonjakan pasien Covid-19 di Rohul ini juga menjadi salah satu indikator daerah ini masuk dalam daerah yang menerapkan PPKM Level 4.

Tidak adanya tempat isolasi terpusat (Isoter) yang berfungsi sebagai tempat perawatan bagi warga terkonfirmasi tanpa gejala, ringan, sedang dan berat diduga menjadi salah satu sebab tingginya tingkat BOR di 4 rumah sakit rujukan di Rokan Hulu.

Tingginya BOR ini memicu tingginya angka kematian di Rokan Hulu yang kini sudah mencapai di atas 5 persen dari kasus konfirmasi. Bahkan, 16 persen dari warga yang meninggal dunia tersebut, ternyata meninggal dunia di rumah sebelum mendapat penanganan medis atau Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS).

Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu bergerak cepat menyiapkan tempat Isolasi Terpusat (Isoter) yang akan dijadikan sebagai tempat rawatan warga terkonfirmasi Covid dengan status Tanpa Gejala, Ringan dan Sedang.

Salah satu tempat isolasi terpusat (Isoter) yang akan didirikan pemerintah adalah gedung Darma Wanita. Pemerintah berencana menyiapkan 40 Tempat Tidur bagi warga Konfirmasi dengan status tanpa gejala, ringan dan sedang di gedung ini.

Untuk memastikan kelayakan gedung, Bupati Sukiman bersama Kapolres Rohul AKBP Wimpiyanto Hardjito, SIK meninjau kondisi gedung Darma Wanita. Dalam tinjauan tersebut, Sukiman memastikan Gedung DW layak dijadikan Tempat Isolasi terpusat dikarenakan memiliki areal yang luas, tidak berada di pemukiman padat penduduk, memiliki banyak ruangan dan sirkulasi udara yang baik.

"Dalam waktu 1 pekan, Gedung DW ini akan kita jadikan sebagai Tempat Isolasi Terpusat. Selain tempat tidur, pemerintah akan menyiapkan tenaga medis, oksigen dan kebutuhan pokok bagi warga yang diisolasi," cakap Sukiman, Rabu (11/08/2021).

Selain Gedung DW, Pemerintah juga akan menyiapkan beberapa tempat isolasi secara parsial. Beberapa tempat isolasi tersebut yakni eks Klinik Medical Estu Ujung Batu sebanyak 24 tempat tidur, ruko di Rambah Samo 8 tempat tidur dan Rumah Sakit Torganda di Tambusai Utara sebanyak 10 tempat tidur.

Bupati Rokan Hulu H. Sukiman menyatakan, dengan adanya Isoter ini diharapkan warga terkonfirmasi positif dapat ditangani lebih awal sehingga mengurangi risiko berkembang menjadi sedang dan berat.

"Adanya Isoter ini akan meringankan beban rumah sakit karena rumah sakit rujukan hanya akan fokus menangani pasien dengan gejala berat saja. Dengan demikian Rasio BOR di Rumah sakit rujukan dapat kita tekan," cakap Sukiman.

Selain itu untuk mendukung Kapasitas Tempat Tidur Rumah Sakit Rujukan Covid, Pemkab juga akan menjadikan 10 Puskesmas Rawat Inap sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 dengan kapasitas 40 Tempat tidur.

10 Puskesmas rawat inap tersebut masing-masing Puskesmas Bonai Darussalam, Kepenuhan, Kunto Darussalam, Rambah Samo 2,Rokan IV Koto I, Tambusai, Tambusai utara 1 dan ujung batu.

"Dengan tambahan 40 tempat tidur di puskesmas Rawat inap, maka kapasitas BOR kita meningkat dari 78 menjadi 118 TT," pungkas Sukiman.(ckp)