Komsos Adakan Seminar Sehari,

Generasi Milenial Harus Bisa Perangi Hoax



Nias Selatan (Gardasatu.com) - Penggunaan internet di Indonesia didominasi oleh generasi milenial, dan generasi ini juga sangat rawan untuk menjadi korban dari bahaya informasi Hoax. Guna mengantisipasi semakin maraknya hoax yang tersebar di generasi milenial, Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) Paroki Hati Kudus Yesus Teluk Dalam mengadakan Seminar Anti Hoax "Literasi Digital Menangkal Hoax di Era Milenial"" pelaksanaan di Aula Paroki Bintang Laut Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan Propinsi Sumatera Utara, Sabtu (23/03/2019.

Dihadiri : Pastor PHKY Telukdalam Pastor Gregorius Fau, OFMCap, Koordinator Komsos Honesti Sarumaha, Katekis Fidelman Lahagu, Asisten I DPPI Ir. Alfred Laia, Ketua Seksi Pastoral, Ketua Lingkungan PHKY, para Suster, Guru, Dosen, Kapolres Nisel AKBP I Gede Nakti Widhiarta SIK, Kasat Reskrim AKP Edi Sukamto, Kasubbag Humas Polres Brigpol Dian Octo FL Tobing, Dinas Kominfo Nisel Deri Dohude,S.Ag.,MM, Ketua KPU Nisel Edward Duha, Komisioner KPU Meidanariang Hulu, SMU Bintang Laut, SMU Negeri 1 Telukdalam, SMK Negeri 1 Telukdalam, Mahasiswa STIE dan STIH, para undangan lainnya.

Seminar Anti Hoax sebagai narasumber Kapolres Nisel AKBP I Gede Nakti Widhiarta SIK, Kepala Dinas Kominfo Nisel Deri Dohude,S.Ag.,MM dan Ketua KPU Nisel Edward Duha. Deri Dohude dalam pemaparannya mengajak Kaum milenial untuk bijak dalam bermedia sosial. Ia juga berpesan agar para siswa mengkampanyekan gerakan anti hoax mulai dari hal – hal sederhana. Generasi milenial sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan internet, bisa dikatakan bahwa dunia ada di genggaman. Sangat mudah untuk mengakses berbagai informasi kita harus bisa memilih dan memilah informasi yang benar atau palsu,” ujar Deri sebagai nara sumber.

Ia juga mengatakan bahwa berita – berita yang mengandung informasi hoax berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian bagi banyak orang karena dapat memberi pengaruh penggiringan opini yang akhirnya menyebabkan kegaduhan serta ketakutan. Internet menjadi alat yang paling berpengaruh dalam penyebaran informasi.

Internet menjadi yang tertinggi sebagai sarana penyebaran berita palsu, katanya. Turut mengajak para pelajar yang hadir untuk aktif dalam menghentikan berita palsu yang tersebar dengan cara melaporkan kepada pihak yang bertanggungjawab seperti mengirimkan bukti berita palsu kepada Kominfo melalui aduankonten@mail.kominfo.go.id atau laman turnbackhoax.id. “Usahakan ketika kamu mendapat informasi yang meragukan segera mengecek kebenaranya atau bisa laoporkan kepada pihak yang bertangung jawab. Intinya, berita itu harus berhenti di kamu,” pungkas Deri.

Kapolres Nisel AKBP I Gede Nakti Widhiarta SIK sebagai narasumber yang kedua mengatakan kepada seluruh pelajar/mahasiswa yang hadir untuk peduli menangkal isu hoax. Karena peranan kaum muda milenial sangat rentan terpengaruh isu hoax. Salah satu cara dengan tidak mudah terpancing berbagai isu hoax yang kini banyak bertebaran di media sosial, ungkapnya.

Kemudian ia juga menyampaikan kepada seluruh peserta untuk menjadi orang yang berkontribusi dalam memerangi hoax dengan cara mencari kevalidan data yang ada. “Gunakan perangkat canggih yang kita punya untuk melihat kebenaran suatu informasi,” akhir Kapolres.

Ketua KPU Nisel Edward Duha mengingatkan bahwa sekarang ini intensitas hoax sangat tinggi jelang Pemilu Legislatif dan Presiden di Tahun 2019. Karena itulah, saya ingatkan para pemuda untuk tidak mudah percaya akan informasi yang bertebaran di media sosial, utamanya informasi yang sifatnya menghujat maupun menebar ujaran kebencian. Dan diteruskan Komisioner KPU Nisel, Meidariang Hulu dalam penjelasannya bahwa KPU Nisel rutin melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah hingga perguruan tinggi untuk mendorong suksesi Pileg dan Pilpres 2019 untuk memotivasi pemilih pemula menggunakan hak pilih. Pemuda kita harapkan jangan apatis terhadap politik. Malah harusnya ikut ambil bagian untuk mensukseskannya dengan cara menggunakan hak pilihnya, tendasnya.(boc).